Pahala Kencana
Welcome to Yan's Post ^^ .... We can sharing information, change and post all of our experiences
Sabtu, 04 September 2010
Jumat, 03 September 2010
Kamis, 02 September 2010
Rabu, 11 Agustus 2010
Assalamu’alaikum?
Marhaban Yaa Ramadhan
Alhamdulillah... ^_^
Tanpa terasa kita telah memasuki bulan Ramadhan 1431 H. Tak lupa saya mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA kepada para kaum muslimin pada umumnya dan pada pembaca pada khususnya.
Pada kesempatan yang baik lebih baik kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu. Karena mencari ilmu merupakan amalan-amalan yang baik di bulan Ramadhan saat ini. (Ya daripada ngomongin orang, lebih baik kita lakukan hal yang bermanfaat ^^ cieee. oleh karena ituu pembaca sekalian akan saya ajak untuk berdiskusi)
Pada diskusi ini kita akan mengulas bab puasa, terutama puasa di bulan Ramadhan yang sekarang ini kita laksanakan. Sudahkah anda semua melaksanakannya? Saya yakin anda telah melakukannya. Puasa sudah tidak asing lagi bagi kita, namun pada kesempatan ini kiranya perlu kita ulas kembali mengenai bab puasa.
Langsung saja ke materi. Yuuk?
Puasa yaitu menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya seperti hawa nafsu (makan, minum, berbicara yang tidak bermanfaat) , mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Dengan niat dan beberapa syarat tertentu. Sebagaimana Firman Allah :
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Puasa sebenarnya ada empat :
1. Puasa wajib (puasa pada bulan Ramadhan), puasa kafarat, dan puasa nazar.
2. Puasa sunat (misal : puasa senin kamis, puasa hari arafah, puasa sya’ban, dll)
3. Puasa makruh (misal :puasa terus menerus kecuali 2 hari raya dan hari tasriq)
4. Puasa haram ( misal puasa pada hari raya, dan pada hari tasriq)
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam ke-5. Pada zaman Rosululloh pertama kali diwajibkan pada tahun ke-2 hijriyah. Hukumnya fardhu ‘ain, bagi mukallaf (orang baligh dan berakal).
Untuk mengetahui tanda-tanda datangnya bulan Ramadhan sekarang ini tidak begitu sulit karena banyaknya technologi yang digunakan untuk mengetahui datangnya bulan ramadhan. Seperti ilmu ru’yat dan ilmu hisab (ilmu astronomi).
Syarat Wajib Puasa :
1. Berakal (orang gila tidak diwajibkan perpuasa)
2. Baligh (berusia 15 tahun atau ada tanda lain)
3. Kuat berpuasa.
Syarat sah Puasa :
1. Islam
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dan yang tidak baik)
3. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan. Dan wajib mengganti di hari lain di luar Ramadhan.
4. Di dalam waktu yang diperbolehkan.
(Dilarang puasa pada Hari Raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha, dan hari tasriq, 11,12, dan 13 dzulhijjah)
Rukun Puasa
1. Niat.
Untuk puasa Ramadhan niat dilakukan pada malam sebelumnya.
Untuk puasa sunat boleh berniat di siang hari asal sebelum matahari mulai condong ke barat (waktu zawal).
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Yang membatalkan Puasa :
1. Makan dan minum yang disengaja
2. Muntah yang disengaja
3. Bersetubuh
4. Keluar darah (haid atau nifas)
5. Gila
6. Keluar mani dengan disengaja.
Orang yang boleh berbuka (dalam bahasa jawa “mokel”)
1. Orang yang sakit ( wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya bila sudah sembuh)
2. Dalam perjalanan jauh ± 81 km. (wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya).
3. Orang tua yang telah lemah fisiknya dan wajib membayar fidyah (bersedekah tiap hari sebanyak ¾ liter beras atau sejenisnya kepada fakir miskin.
4. Orang hamil dan menyusui (wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya atau membayar fidyah).
Sunat Puasa :
1. Menyegerakan untuk berbuka apabila sudah yakin telah tiba waktunya (matahari telah terbenam).
2. Berbuka dengan kurma/sesuatu yang manis/air.
3. Berdo’a waktu berbuka.
4. Makan Sahur setelah tengah malam
5. Mengakhirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar.
6. Memberi makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa.
7. Memperbanyak sedekah.
8. Memperbanyak belajar Al Qur’an.
Selain itu untuk memotivasi kita semua agar lebih semangat dalam berpuasa maka saya sampaikan sekalian hikmah-hikmah puasa :
1. Sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat-nikmat-Nya.
2. Melatih untuk dapat menjaga amanah. Dengan puasa kita telah diberi amanah untuk melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya.
3. Kita mengetahui bagaimana rasanya pedihnya lapar dan keterbatasan orang fakir miskin sehingga akan timbul motivasi untuk bersedekah.
4. Menjaga kesehatan.
Demikian sedikit ulasan tentang puasa, semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya harapkan kritik, saran, tambahan atau pertanyaan dari pembaca sekalian (dapat ditulis di koment) untuk dapat kita diskusikan demi kebaikan kita semua .
Akhiru kalam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Marhaban Yaa Ramadhan
Alhamdulillah... ^_^
Tanpa terasa kita telah memasuki bulan Ramadhan 1431 H. Tak lupa saya mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA kepada para kaum muslimin pada umumnya dan pada pembaca pada khususnya.
Pada kesempatan yang baik lebih baik kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu. Karena mencari ilmu merupakan amalan-amalan yang baik di bulan Ramadhan saat ini. (Ya daripada ngomongin orang, lebih baik kita lakukan hal yang bermanfaat ^^ cieee. oleh karena ituu pembaca sekalian akan saya ajak untuk berdiskusi)
Pada diskusi ini kita akan mengulas bab puasa, terutama puasa di bulan Ramadhan yang sekarang ini kita laksanakan. Sudahkah anda semua melaksanakannya? Saya yakin anda telah melakukannya. Puasa sudah tidak asing lagi bagi kita, namun pada kesempatan ini kiranya perlu kita ulas kembali mengenai bab puasa.
Langsung saja ke materi. Yuuk?
Puasa yaitu menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya seperti hawa nafsu (makan, minum, berbicara yang tidak bermanfaat) , mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Dengan niat dan beberapa syarat tertentu. Sebagaimana Firman Allah :
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Puasa sebenarnya ada empat :
1. Puasa wajib (puasa pada bulan Ramadhan), puasa kafarat, dan puasa nazar.
2. Puasa sunat (misal : puasa senin kamis, puasa hari arafah, puasa sya’ban, dll)
3. Puasa makruh (misal :puasa terus menerus kecuali 2 hari raya dan hari tasriq)
4. Puasa haram ( misal puasa pada hari raya, dan pada hari tasriq)
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam ke-5. Pada zaman Rosululloh pertama kali diwajibkan pada tahun ke-2 hijriyah. Hukumnya fardhu ‘ain, bagi mukallaf (orang baligh dan berakal).
Untuk mengetahui tanda-tanda datangnya bulan Ramadhan sekarang ini tidak begitu sulit karena banyaknya technologi yang digunakan untuk mengetahui datangnya bulan ramadhan. Seperti ilmu ru’yat dan ilmu hisab (ilmu astronomi).
Syarat Wajib Puasa :
1. Berakal (orang gila tidak diwajibkan perpuasa)
2. Baligh (berusia 15 tahun atau ada tanda lain)
3. Kuat berpuasa.
Syarat sah Puasa :
1. Islam
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dan yang tidak baik)
3. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan. Dan wajib mengganti di hari lain di luar Ramadhan.
4. Di dalam waktu yang diperbolehkan.
(Dilarang puasa pada Hari Raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha, dan hari tasriq, 11,12, dan 13 dzulhijjah)
Rukun Puasa
1. Niat.
Untuk puasa Ramadhan niat dilakukan pada malam sebelumnya.
Untuk puasa sunat boleh berniat di siang hari asal sebelum matahari mulai condong ke barat (waktu zawal).
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Yang membatalkan Puasa :
1. Makan dan minum yang disengaja
2. Muntah yang disengaja
3. Bersetubuh
4. Keluar darah (haid atau nifas)
5. Gila
6. Keluar mani dengan disengaja.
Orang yang boleh berbuka (dalam bahasa jawa “mokel”)
1. Orang yang sakit ( wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya bila sudah sembuh)
2. Dalam perjalanan jauh ± 81 km. (wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya).
3. Orang tua yang telah lemah fisiknya dan wajib membayar fidyah (bersedekah tiap hari sebanyak ¾ liter beras atau sejenisnya kepada fakir miskin.
4. Orang hamil dan menyusui (wajib mengganti sebanyak yang ditinggalkannya atau membayar fidyah).
Sunat Puasa :
1. Menyegerakan untuk berbuka apabila sudah yakin telah tiba waktunya (matahari telah terbenam).
2. Berbuka dengan kurma/sesuatu yang manis/air.
3. Berdo’a waktu berbuka.
4. Makan Sahur setelah tengah malam
5. Mengakhirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar.
6. Memberi makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa.
7. Memperbanyak sedekah.
8. Memperbanyak belajar Al Qur’an.
Selain itu untuk memotivasi kita semua agar lebih semangat dalam berpuasa maka saya sampaikan sekalian hikmah-hikmah puasa :
1. Sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat-nikmat-Nya.
2. Melatih untuk dapat menjaga amanah. Dengan puasa kita telah diberi amanah untuk melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya.
3. Kita mengetahui bagaimana rasanya pedihnya lapar dan keterbatasan orang fakir miskin sehingga akan timbul motivasi untuk bersedekah.
4. Menjaga kesehatan.
Demikian sedikit ulasan tentang puasa, semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya harapkan kritik, saran, tambahan atau pertanyaan dari pembaca sekalian (dapat ditulis di koment) untuk dapat kita diskusikan demi kebaikan kita semua .
Akhiru kalam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Minggu, 08 Agustus 2010
Hak Asasi Manusia
1. Definisi tentang HAM :
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM berlaku secara universal. Oleh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Meskipun demikian bukan berarti dengan hak-haknya itu dapat berbuat semau-maunya. Sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang dapat dikategorikan melanggar hak asasi orang lain, maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
2. Sejarah singkat HAM :
SEJARAH INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum. Dari sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulai bertanggungjawab kepada hukum. Sejak itu mulai dipraktekkan kalau raja melanggar hukum harus diadili dan harus mempertanggungjawabkan kebijakasanaannya kepada parlemen.
Jadi, sudah mulai dinyatakan dalam bahwa raja terikat kepada hukum dan bertanggungjawab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuat Undang-undang pada masa itu lebih banyak berada di tangan raja. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi sebagai embrio lahirnya monarkhi konstitusional yang berintikan kekuasaan raja sebagai simbol belaka. Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkret, dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu mulai timbul adagium yang intinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Bill of rights melahirkan asas persamaan.
Para pejuang HAM dahulu sudah berketatapan bahwa hak persamaan harus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk mewujudkan semua itu, maka lahirlah teori Roesseau (tentang contract social/perjanjian masyarakat), Motesquieu dengan Trias Politikanya yang mengajarkan pemisahan kekuasaan guna mencegah tirani, John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerika dengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya.
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dari paham Roesseau dan Montesqueu. Jadi, walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapi di Amerika Serikat lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam oerut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir, ia harus dibelenggu.
Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration, dimana hak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara lain dinyatakah tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah. Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya orang-orany yang ditangkap kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dipertegas juga dengan freedom of expression (bebas mengelaurkan pendapat), freedom of religion (bebas menganut keyakinan/agama yang dikehendaki), the right of property (perlindungan terhadap hak milik) dan hak-hak dasar lainnya. Jadi, dalam French Declaration sudah tercakup semua hak, meliputi hak-hak yang menjamin tumbuhnyademokrasi maupun negara hukum yang asas-asasnya sudah dicanangkan sebelumnya.
Perlu juga diketahui The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt yang dicanangkan pada tanggal 6 Januari 1941, dikutip dari Encyclopedia Americana, p.654 tersebut di bawah ini :
"The first is freedom of speech and expression everywhere in the world. The second is freedom of every person to worship God in his own way-every where in the world. The third is freedom from want which, translated into world terms, means economic understandings which will secure to every nation a healthy peacetime life for its inhabitants-every where in the world. The fourth is freedom from fear-which, translated into world terms, means a worldwide reduction of armaments to such a point and in such a through fashion that no nation will be in a position to commit an act of physical agression against any neighbor-anywhere in the world."
Semua hak-hak ini setelah Perang Dunia II (sesudah Hitler memusnahkan berjuta-juta manusia) dijadikan dasar pemikiran untuk melahirkan rumusan HAM yang bersifat universal, yang kemudian dikenal dengan The Universal Declaration of Human Rights yang diciptakan oleh PBB pada tahun 1948.
SEJARAH NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Di Indonesia HAM sebenarnya telah lama ada. Sebagai contoh, HAM di Sulawesi Selatan telah dikenal sejak lama, kemudian ditulis dalam buku-buku adat (Lontarak). Antara lain dinyatakan dalam buku Lontarak (Tomatindo di Lagana) bahwa apabila raja berselisih faham dengan Dewan Adat, maka Raja harus mengalah. Tetapi apabila para Dewam Adat sendiri berselisih, maka rakyatlah yang memustuskan. Jadi asas-asas HAM yang telah disorot sekarang, semuanya sudah diterpkan oleh Raja-Raja dahulu, namun hal ini kurang diperhatikan karena sebagian ahli hukum Indonesia sendiri agaknya lebih suka mempelajari teori hukum Barat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HAM sudah lama lahir di Indonesia, namun dalam perkembangannya tidak menonjol karena kurang dipublikasikan.
Human Rights selalu terkait dengan hak individu dan hak masyarakat. Ada yang bertanya mengapa tidak disebut hak dan kewajban asasi. Juga ada yang bertanya mengapa bukan Social Rights. Sesungguhnya dalam Human Rights sudah implisit adanya kewajiban yang harus memperhatikan kepentingan masyarakat. Demikian juga tidak mungkin kita mengatakan ada hak kalau tanpa kewajiban. Orang yang dihormati haknya berkewajiban pula menghormati hak orang lain. Jadi saling hormat-menghormati terhadap masing-masing hak orang. Jadi jelaslah kalau ada hak berarti ada kewajiban. Contoh : seseorang yang berhak menuntut perbaikan upah, haruslah terlebih dahulu memenuhi kewajibannya meningkatkan hasil kerjanya. Dengan demikian tidak perlu dipergunakan istilah Social Rights karena kalau kita menghormati hak-hak perseorangan (anggota masyarakat), kiranya sudah termasuk pengertian bahwa dalam memanfaatkan haknya tersebut tidak boleh mengganggu kepentingan masyarakat. Yang perlu dijaga ialah keseimbangan antara hak dan kewajiban serta antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum (kepentingan masyarakat). Selain itu, perlu dijaga juga keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab. Artinya, seseorang memiliki kebebasan bertindak semaunya, tetapi tidak memperkosa hak-hak orang lain. Ada yang mengatakan bahwa pelaksanaan HAM di Indonesia harus sesuai dengan latar belakang budaya Indonesia. Artinya, Universal Declaration of Human Rights kita akui, hanya saja dalam implementasinya mungkin tidak sama dengan di negara-negara lain khususnya negara Barat yang latar belakang sejarah dan budayanya berbeda dengan kita. Memang benar bahwa negara-negara di dunia (tidak terkecualai Indonesia) memiliki kondisi-kondisi khusus di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya, yang bagaimanapun, tentu saja berpengaruh dalam pelaksanaan HAM. Tetapi, tidak berarti dengan adanya kondisi yang bersifat khusus tersebut, maka prinsip-prinsip mendasar HAM yang universal itu dapat dikaburkan apalagi diingkari. Sebab, universalitas HAM tidak identik dengan "penyeragaman". Sama dalam prinsip-prinsip mendasar, tetapi tidak mesti seragam dalam pelaksanaan. Disamping itu, apa yang disebut dengan kondisi bukanlah sesuatu yang bersifat statis. Artinya, suatu kondisi tertentu tidak dapat dipergunakan sebagai patokan mutlak. Kondisi itu memiliki sifat yang berubah-ubah, dapat dipengaruhi dan diciptakan dari waktu ke waktu.
3. Supaya HAM dapat berjalan dengan baik yang perlu kita lakukan adalah
1. Menegakkan peraturan-peraturan tentang Hak Asasi Manusia dalam rangka melindungi Hak-hak setiap manusia.
2. Perlu adanya kesadaran akan persamaan hak asasi manusia sehingga kita akan menghargai hak-hak orang lain.
3. Pencegahan terhadap rezim otoriter yang bermaksud menghambat penegakan Hak Asasi Manusia.
4. Mendukung program pemerintah dalam upaya-upaya peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga instansi hukum dan HAM.
5. Serta upaya-upaya yang lain dalam rangka pemajuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di Indonesia.
4. Kasus Pelanggaran HAM yang ada di Indonesia :
Malari 1974 dan Sisi Gelap Sejarah
Oleh: Asvi Warman Adam*
Sumber: Kompas 16 Januari 2003
KEKERASAN di Indonesia hanya dapat dirasakan, tidak untuk diungkap tuntas. Berita di koran hanya mengungkap fakta yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Kasus 15 Januari 1974 yang lebih dikenal “Peristiwa Malari”, tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.
Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara. Itu memperlihatkan, suasana Kota Jakarta masih mencekam.
PERISTIWA Malari dapat dilihat dari berbagai perspektif. Ada yang memandangnya sebagai demonstrasi mahasiswa menentang modal asing, terutama Jepang. Beberapa pengamat melihat peristiwa itu sebagai ketidaksenangan kaum intelektual terhadap Asisten pribadi (Aspri) Presiden Soeharto (Ali Moertopo, Soedjono Humardani, dan lain-lain) yang memiliki kekuasaan teramat besar.
Ada analisis tentang friksi elite militer, khususnya rivalitas Jenderal Soemitro-Ali Moertopo. Kecenderungan serupa juga tampak dalam kasus Mei 1998 (Wiranto versus Prabowo). Kedua kasus ini, meminjam ungkapan Chalmers Johnson (Blowback, 2000), dapat disebut permainan “jenderal kalajengking” (scorpion general).
Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto menghentikan Soemitro sebagai Pangkomkamtib, langsung mengambil alih jabatan itu. Aspri Presiden dibubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono “didubeskan”, diganti Yoga Sugama.
Bagi Soeharto, kerusuhan 15 Januari 1974 mencoreng kening karena peristiwa itu terjadi di depan hidung tamu negara, PM Jepang. Malu yang tak tertahankan menyebabkan ia untuk selanjutnya amat waspada terhadap semua orang/golongan serta melakukan sanksi tak berampun terhadap pihak yang bisa mengusik pemerintah.
Selanjutnya, ia amat selektif memilih pembantu dekatnya, antara lain dengan kriteria “pernah jadi ajudan Presiden”. Segala upaya dijalankan untuk mempertahankan dan mengawetkan kekuasaan, baik secara fisik maupun secara mental.
Dari sudut ini, peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut sebagai salah satu tonggak sejarah kekerasan Orde Baru. Sejak itu represi dijalankan secara lebih sistematis.
Malari sebagai wacana
Dalam buku Otobiografi Soeharto (terbit tahun 1989), kasus Malari 1974 dilewatkan begitu saja, tidak disinggung. Padahal, mengenai “petrus” (penembakan misterius), Soeharto cukup berterus terang di situ.
Dalam Memori Jenderal Yoga (1990), peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak 1973. Yoga Sugama ada di New York saat kerusuhan 15 Januari 1974. Lima hari setelah itu ia dipanggil ke Jakarta, menggantikan Soetopo Juwono menjadi Kepala BAKIN.
Menurut Yoga, ceramah dan demonstrasi di kampus-kampus mematangkan situasi, bermuara pada penentangan kebijakan ekonomi pemerintah. Awalnya, diskusi di UI Jakarta (13-16/8/1973) dengan pembicara Subadio Sastrosatomo, Sjafrudin Prawiranegara, Ali Sastroamidjojo, dan TB Simatupang. Disusul peringatan Sumpah Pemuda yang menghasilkan “Petisi 24 Oktober”.
Kedatangan Ketua IGGI JP Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.
Dalam buku-buku Ramadhan KH (1994) dan Heru Cahyono (1998) terlihat kecenderungan Soemitro untuk menyalahkan Ali Moertopo yang merupakan rivalnya dalam dunia politik tingkat tinggi. Soemitro mengungkapkan, Ali Moertopo dan Soedjono Humardani “membina” orang-orang eks DI/TII dalam GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam). Pola pemanfaatan unsur Islam radikal ini sering berulang pada era Orde Baru.
Dalam kasus Malari, lewat organisasi itu dilakukan pengerahan massa oleh Ramadi dan Kyai Nur dari Banten. Bambang Trisulo disebut-sebut mengeluarkan Rp 30 juta untuk membayar para preman. Roy Simandjuntak mengerahkan tukang becak dari sekitar Senen. Kegiatan itu-antara lain perusakan mobil Jepang, kantor Toyota Astra dan Coca Cola-dilakukan untuk merusak citra mahasiswa dan memukul duet Soemitro-Soetopo Juwono (Heru Cahyono, 1992: 166).
Sebaliknya, “dokumen Ramadi” mengungkap rencana Soemitro menggalang kekuatan di kampus-kampus, “Ada seorang Jenderal berinisial S akan merebut kekuasaan dengan menggulingkan Presiden sekitar bulan April hingga Juni 1974. Revolusi sosial pasti meletus dan Pak Harto bakal jatuh”. Ramadi saat itu dikenal dekat dengan Soedjono Humardani dan Ali Moertopo. Tudingan dalam “dokumen” itu tentu mengacu Jenderal Soemitro.
Keterangan Soemitro dan Ali Moertopo masing-masing berbeda, bahkan bertentangan. Mana yang benar, Soemitro atau Ali Moertopo?
Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
Sebagian sejarah Orde Baru, termasuk peristiwa Malari 1974, memang masih gelap.
Analisis Kasus :
Fakta :
• “Peristiwa Malari”, tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.
• Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974).
• Dalam Memori Jenderal Yoga (1990), peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak 1973. Yoga Sugama ada di New York saat kerusuhan 15 Januari 1974. Lima hari setelah itu ia dipanggil ke Jakarta, menggantikan Soetopo Juwono menjadi Kepala BAKIN.
• Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
Pelanggaran HAM :
• Ada sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan. (Pelanggaran Hak Asasi Pribadi, Sosial, dan ekonomi)
• Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
(Pelanggaran Hak hidup, dalam hukum)
• Kita melihat bahwa kebebasan untuk berpolitik (menyampaikan pendapat) sangat dibatasi sehingga karena pembatasan itu terjadi aksi anarkis oleh para demonstran.
Seharusnya :
• Pemerintah perlu memperhatikan aspirasi rakyat, dan memberikan keleluasaan untuk menyampaikan pendapat, sehingga mungkin tindakan anarki dapat dicegah.
• Pemerintah tidak memperlakukan sewenang-wenang bagi orang yang diduga pelaku kerusuhan lapangan.
Solusi :
• Kita harus saling menghormati Hak Asasi setiap manusia.
• Kita harus dapat mengendalikan diri untuk tidak bertindak anarki.
• Pemerintah perlu memperhatikan aspirasi rakyat, sehingga ada kemungkinan tindakan anarki bisa dicegah.
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM berlaku secara universal. Oleh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Meskipun demikian bukan berarti dengan hak-haknya itu dapat berbuat semau-maunya. Sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang dapat dikategorikan melanggar hak asasi orang lain, maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
2. Sejarah singkat HAM :
SEJARAH INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum. Dari sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulai bertanggungjawab kepada hukum. Sejak itu mulai dipraktekkan kalau raja melanggar hukum harus diadili dan harus mempertanggungjawabkan kebijakasanaannya kepada parlemen.
Jadi, sudah mulai dinyatakan dalam bahwa raja terikat kepada hukum dan bertanggungjawab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuat Undang-undang pada masa itu lebih banyak berada di tangan raja. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi sebagai embrio lahirnya monarkhi konstitusional yang berintikan kekuasaan raja sebagai simbol belaka. Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih konkret, dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu mulai timbul adagium yang intinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Bill of rights melahirkan asas persamaan.
Para pejuang HAM dahulu sudah berketatapan bahwa hak persamaan harus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk mewujudkan semua itu, maka lahirlah teori Roesseau (tentang contract social/perjanjian masyarakat), Motesquieu dengan Trias Politikanya yang mengajarkan pemisahan kekuasaan guna mencegah tirani, John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerika dengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya.
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dari paham Roesseau dan Montesqueu. Jadi, walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapi di Amerika Serikat lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam oerut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir, ia harus dibelenggu.
Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration, dimana hak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara lain dinyatakah tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah. Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya orang-orany yang ditangkap kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dipertegas juga dengan freedom of expression (bebas mengelaurkan pendapat), freedom of religion (bebas menganut keyakinan/agama yang dikehendaki), the right of property (perlindungan terhadap hak milik) dan hak-hak dasar lainnya. Jadi, dalam French Declaration sudah tercakup semua hak, meliputi hak-hak yang menjamin tumbuhnyademokrasi maupun negara hukum yang asas-asasnya sudah dicanangkan sebelumnya.
Perlu juga diketahui The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt yang dicanangkan pada tanggal 6 Januari 1941, dikutip dari Encyclopedia Americana, p.654 tersebut di bawah ini :
"The first is freedom of speech and expression everywhere in the world. The second is freedom of every person to worship God in his own way-every where in the world. The third is freedom from want which, translated into world terms, means economic understandings which will secure to every nation a healthy peacetime life for its inhabitants-every where in the world. The fourth is freedom from fear-which, translated into world terms, means a worldwide reduction of armaments to such a point and in such a through fashion that no nation will be in a position to commit an act of physical agression against any neighbor-anywhere in the world."
Semua hak-hak ini setelah Perang Dunia II (sesudah Hitler memusnahkan berjuta-juta manusia) dijadikan dasar pemikiran untuk melahirkan rumusan HAM yang bersifat universal, yang kemudian dikenal dengan The Universal Declaration of Human Rights yang diciptakan oleh PBB pada tahun 1948.
SEJARAH NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Di Indonesia HAM sebenarnya telah lama ada. Sebagai contoh, HAM di Sulawesi Selatan telah dikenal sejak lama, kemudian ditulis dalam buku-buku adat (Lontarak). Antara lain dinyatakan dalam buku Lontarak (Tomatindo di Lagana) bahwa apabila raja berselisih faham dengan Dewan Adat, maka Raja harus mengalah. Tetapi apabila para Dewam Adat sendiri berselisih, maka rakyatlah yang memustuskan. Jadi asas-asas HAM yang telah disorot sekarang, semuanya sudah diterpkan oleh Raja-Raja dahulu, namun hal ini kurang diperhatikan karena sebagian ahli hukum Indonesia sendiri agaknya lebih suka mempelajari teori hukum Barat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HAM sudah lama lahir di Indonesia, namun dalam perkembangannya tidak menonjol karena kurang dipublikasikan.
Human Rights selalu terkait dengan hak individu dan hak masyarakat. Ada yang bertanya mengapa tidak disebut hak dan kewajban asasi. Juga ada yang bertanya mengapa bukan Social Rights. Sesungguhnya dalam Human Rights sudah implisit adanya kewajiban yang harus memperhatikan kepentingan masyarakat. Demikian juga tidak mungkin kita mengatakan ada hak kalau tanpa kewajiban. Orang yang dihormati haknya berkewajiban pula menghormati hak orang lain. Jadi saling hormat-menghormati terhadap masing-masing hak orang. Jadi jelaslah kalau ada hak berarti ada kewajiban. Contoh : seseorang yang berhak menuntut perbaikan upah, haruslah terlebih dahulu memenuhi kewajibannya meningkatkan hasil kerjanya. Dengan demikian tidak perlu dipergunakan istilah Social Rights karena kalau kita menghormati hak-hak perseorangan (anggota masyarakat), kiranya sudah termasuk pengertian bahwa dalam memanfaatkan haknya tersebut tidak boleh mengganggu kepentingan masyarakat. Yang perlu dijaga ialah keseimbangan antara hak dan kewajiban serta antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum (kepentingan masyarakat). Selain itu, perlu dijaga juga keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab. Artinya, seseorang memiliki kebebasan bertindak semaunya, tetapi tidak memperkosa hak-hak orang lain. Ada yang mengatakan bahwa pelaksanaan HAM di Indonesia harus sesuai dengan latar belakang budaya Indonesia. Artinya, Universal Declaration of Human Rights kita akui, hanya saja dalam implementasinya mungkin tidak sama dengan di negara-negara lain khususnya negara Barat yang latar belakang sejarah dan budayanya berbeda dengan kita. Memang benar bahwa negara-negara di dunia (tidak terkecualai Indonesia) memiliki kondisi-kondisi khusus di bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya, yang bagaimanapun, tentu saja berpengaruh dalam pelaksanaan HAM. Tetapi, tidak berarti dengan adanya kondisi yang bersifat khusus tersebut, maka prinsip-prinsip mendasar HAM yang universal itu dapat dikaburkan apalagi diingkari. Sebab, universalitas HAM tidak identik dengan "penyeragaman". Sama dalam prinsip-prinsip mendasar, tetapi tidak mesti seragam dalam pelaksanaan. Disamping itu, apa yang disebut dengan kondisi bukanlah sesuatu yang bersifat statis. Artinya, suatu kondisi tertentu tidak dapat dipergunakan sebagai patokan mutlak. Kondisi itu memiliki sifat yang berubah-ubah, dapat dipengaruhi dan diciptakan dari waktu ke waktu.
3. Supaya HAM dapat berjalan dengan baik yang perlu kita lakukan adalah
1. Menegakkan peraturan-peraturan tentang Hak Asasi Manusia dalam rangka melindungi Hak-hak setiap manusia.
2. Perlu adanya kesadaran akan persamaan hak asasi manusia sehingga kita akan menghargai hak-hak orang lain.
3. Pencegahan terhadap rezim otoriter yang bermaksud menghambat penegakan Hak Asasi Manusia.
4. Mendukung program pemerintah dalam upaya-upaya peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga instansi hukum dan HAM.
5. Serta upaya-upaya yang lain dalam rangka pemajuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di Indonesia.
4. Kasus Pelanggaran HAM yang ada di Indonesia :
Malari 1974 dan Sisi Gelap Sejarah
Oleh: Asvi Warman Adam*
Sumber: Kompas 16 Januari 2003
KEKERASAN di Indonesia hanya dapat dirasakan, tidak untuk diungkap tuntas. Berita di koran hanya mengungkap fakta yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Kasus 15 Januari 1974 yang lebih dikenal “Peristiwa Malari”, tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.
Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara. Itu memperlihatkan, suasana Kota Jakarta masih mencekam.
PERISTIWA Malari dapat dilihat dari berbagai perspektif. Ada yang memandangnya sebagai demonstrasi mahasiswa menentang modal asing, terutama Jepang. Beberapa pengamat melihat peristiwa itu sebagai ketidaksenangan kaum intelektual terhadap Asisten pribadi (Aspri) Presiden Soeharto (Ali Moertopo, Soedjono Humardani, dan lain-lain) yang memiliki kekuasaan teramat besar.
Ada analisis tentang friksi elite militer, khususnya rivalitas Jenderal Soemitro-Ali Moertopo. Kecenderungan serupa juga tampak dalam kasus Mei 1998 (Wiranto versus Prabowo). Kedua kasus ini, meminjam ungkapan Chalmers Johnson (Blowback, 2000), dapat disebut permainan “jenderal kalajengking” (scorpion general).
Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto menghentikan Soemitro sebagai Pangkomkamtib, langsung mengambil alih jabatan itu. Aspri Presiden dibubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono “didubeskan”, diganti Yoga Sugama.
Bagi Soeharto, kerusuhan 15 Januari 1974 mencoreng kening karena peristiwa itu terjadi di depan hidung tamu negara, PM Jepang. Malu yang tak tertahankan menyebabkan ia untuk selanjutnya amat waspada terhadap semua orang/golongan serta melakukan sanksi tak berampun terhadap pihak yang bisa mengusik pemerintah.
Selanjutnya, ia amat selektif memilih pembantu dekatnya, antara lain dengan kriteria “pernah jadi ajudan Presiden”. Segala upaya dijalankan untuk mempertahankan dan mengawetkan kekuasaan, baik secara fisik maupun secara mental.
Dari sudut ini, peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut sebagai salah satu tonggak sejarah kekerasan Orde Baru. Sejak itu represi dijalankan secara lebih sistematis.
Malari sebagai wacana
Dalam buku Otobiografi Soeharto (terbit tahun 1989), kasus Malari 1974 dilewatkan begitu saja, tidak disinggung. Padahal, mengenai “petrus” (penembakan misterius), Soeharto cukup berterus terang di situ.
Dalam Memori Jenderal Yoga (1990), peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak 1973. Yoga Sugama ada di New York saat kerusuhan 15 Januari 1974. Lima hari setelah itu ia dipanggil ke Jakarta, menggantikan Soetopo Juwono menjadi Kepala BAKIN.
Menurut Yoga, ceramah dan demonstrasi di kampus-kampus mematangkan situasi, bermuara pada penentangan kebijakan ekonomi pemerintah. Awalnya, diskusi di UI Jakarta (13-16/8/1973) dengan pembicara Subadio Sastrosatomo, Sjafrudin Prawiranegara, Ali Sastroamidjojo, dan TB Simatupang. Disusul peringatan Sumpah Pemuda yang menghasilkan “Petisi 24 Oktober”.
Kedatangan Ketua IGGI JP Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.
Dalam buku-buku Ramadhan KH (1994) dan Heru Cahyono (1998) terlihat kecenderungan Soemitro untuk menyalahkan Ali Moertopo yang merupakan rivalnya dalam dunia politik tingkat tinggi. Soemitro mengungkapkan, Ali Moertopo dan Soedjono Humardani “membina” orang-orang eks DI/TII dalam GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam). Pola pemanfaatan unsur Islam radikal ini sering berulang pada era Orde Baru.
Dalam kasus Malari, lewat organisasi itu dilakukan pengerahan massa oleh Ramadi dan Kyai Nur dari Banten. Bambang Trisulo disebut-sebut mengeluarkan Rp 30 juta untuk membayar para preman. Roy Simandjuntak mengerahkan tukang becak dari sekitar Senen. Kegiatan itu-antara lain perusakan mobil Jepang, kantor Toyota Astra dan Coca Cola-dilakukan untuk merusak citra mahasiswa dan memukul duet Soemitro-Soetopo Juwono (Heru Cahyono, 1992: 166).
Sebaliknya, “dokumen Ramadi” mengungkap rencana Soemitro menggalang kekuatan di kampus-kampus, “Ada seorang Jenderal berinisial S akan merebut kekuasaan dengan menggulingkan Presiden sekitar bulan April hingga Juni 1974. Revolusi sosial pasti meletus dan Pak Harto bakal jatuh”. Ramadi saat itu dikenal dekat dengan Soedjono Humardani dan Ali Moertopo. Tudingan dalam “dokumen” itu tentu mengacu Jenderal Soemitro.
Keterangan Soemitro dan Ali Moertopo masing-masing berbeda, bahkan bertentangan. Mana yang benar, Soemitro atau Ali Moertopo?
Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
Sebagian sejarah Orde Baru, termasuk peristiwa Malari 1974, memang masih gelap.
Analisis Kasus :
Fakta :
• “Peristiwa Malari”, tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.
• Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974).
• Dalam Memori Jenderal Yoga (1990), peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak 1973. Yoga Sugama ada di New York saat kerusuhan 15 Januari 1974. Lima hari setelah itu ia dipanggil ke Jakarta, menggantikan Soetopo Juwono menjadi Kepala BAKIN.
• Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
Pelanggaran HAM :
• Ada sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan. (Pelanggaran Hak Asasi Pribadi, Sosial, dan ekonomi)
• Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.
(Pelanggaran Hak hidup, dalam hukum)
• Kita melihat bahwa kebebasan untuk berpolitik (menyampaikan pendapat) sangat dibatasi sehingga karena pembatasan itu terjadi aksi anarkis oleh para demonstran.
Seharusnya :
• Pemerintah perlu memperhatikan aspirasi rakyat, dan memberikan keleluasaan untuk menyampaikan pendapat, sehingga mungkin tindakan anarki dapat dicegah.
• Pemerintah tidak memperlakukan sewenang-wenang bagi orang yang diduga pelaku kerusuhan lapangan.
Solusi :
• Kita harus saling menghormati Hak Asasi setiap manusia.
• Kita harus dapat mengendalikan diri untuk tidak bertindak anarki.
• Pemerintah perlu memperhatikan aspirasi rakyat, sehingga ada kemungkinan tindakan anarki bisa dicegah.
Pengaruh Matematika dalam kehidupanku Matematika 24 Jam
Pengaruh Matematika dalam kehidupanku
Matematika 24 Jam
Matematika 24 jam? Apa itu maksudnya? Hal ini akan menimbulkan pertanyaan atau persepsi yang berbeda – beda. Namun hal itu merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi antara manusia dengan matematika berlangsung selama 24 jam.
Kalau kita perhatikan dan cermati pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa tiap kejadian dalam kehidupan kita berhubungan sekali dengan matematika. Benarkah? Mana buktinya? Oke, mari kita ulas dalam pembahasan essay ini.
Kita mulai dari faktor internal, yaitu kepribadian matematika yang berasal dari manusia itu sendiri, coba kita ingat jika kita mempunyai suatu masalah tentunya kita akan berusaha 1001 cara untuk memecahkan masalah tersebut dengan tepat. Tidak hanya semata-mata mengutamakan hasilnya, tetapi juga mengutamakan proses penyelesaiannya yang benar. Sehingga dapat kita ambil beberapa sifat berkepribadian matematika diantaranya : Rasional, sistematis, kreatif, sederhana, disiplin, hati-hati dan cermat dalam bertindak tentunya. Masih banyak lagi sifat-sifat yang muncul jika kita pikirkan lebih mendalam lagi. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kepribadian matematika, hanya saja juga bergantung pada kondisi psikis tiap-tiap seseorang yang tidak sama.
Oke setelah ada ulasan di atas mungkin di benak kita akan muncul pertanyaan “ Seberapa besar kepribadian matematika yang kita punya?”
Berikutnya kita lanjutkan ke faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar kita sangat berhubungan erat sekali dengan matematika. Mulai dari lingkungan kita sendiri diantaranya dalam mengatur aktivitas kita sehari – hari mulai dari bangun tidur mata kita pasti menengok jam. Jam berapa sekarang? Tidak hanya berhenti sampai di situ kita juga berhitung berapa waktu kita untuk mandi, sholat dan aktivitas lainnya di hari itu. Selain kita gunakan matematika untuk memperhitungkan waktu, dalam bidang ekonomi kita juga memanfaatkannya, misal dalam jual beli berapa untung yang kita dapat? Berapa kerugian yang harus kita tanggungdari harga sekian jumlah barang? Atau para pembaca sekalian yang ngakunya tidak bisa ngerjakan matematika kalau waktunya ngitung duit langsung encer otaknya, berapa ratus lembar pun sanggup ngitungnya, apalagi kalo uangnya ada gambar Pak Karno dan Pak Hatta. Apalagi kalau ngebet mau shopping, beli baju dengan dikon 50 %, otak langsung bekerja sejuta gigabyte per sekon. Tapi yang jadi pertanyaan adalah pada saat ulangan matematika nilainya kok jelek semua?
Pekerjaan lain pun kita juga memerlukannya, sebagai contoh kita gunakan peluang untuk memprediksi kondisi cuaca hari ini, berapa besar peluang terjadinya hujan atau cerah? Tapi peluang matematika jangan dibuat hal yang ga bener lho! Ntar dibuat ngitung berapa peluang keluarnya nomor togel, ntar bisa urusan ama Pak Polisi tuh. Sebenarnya kalau kita cermati lebih mendalam bidang sosial juga menggunakan matematika, kita lihat saja bagaimana mengadakan sensus penduduk? Tentunya dengan statistika, Statistika inilah yang akan membantu kita untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu daerah, berapa jumlah masyarakat yang masih pra sejahtera? Sehingga kita dapat memperoleh data – data tersebut dengan akurat, dianalisis, dan ambil langkah selanjutnya tentunya.
Matematika juga sebagai dasar dari teknologi informasi dan komunikasi. Logika matematika merupakan dasar – dasar dari informatika yaitu perintah yang kita masukkan kepada komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Pepatah mengatakan " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Penjelasan di atas juga sudah menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Dan sudah jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peran matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".
Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.
Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana pendangan anda mengenai matematika
apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata matematika pastilah jawaban susah, benci, rumit, pusing dan kawan-kawannya lah yang keluar dari sebagian besar orang.
Padahal sebenarnya matematika gagh sehoror itu. Entah kesalahan ada pada fase yang mana, namun jelas sekali kesan horror itu ada karena proses tranfusi ilmu yang salah. Tranfusi??? kayak darah aja ditransfusi. Maksudnya transfer ilmu oleh guru dari buku kepada murid. Berdasarkan analisis sebagian matematikawan, belajar matematika di sekolah sekarang ini lebih cenderung seperti belajar sejarah matematika yang sudah ditemukan berabad-abad lalu. Siswa hanya dituntut untuk menguasai materi matematika dengan monomer sekiankan kemampuan berpikir matematisnya karena pembelajaran hanya ditekankan pada penguasaan prosedural dan bukan pada pemahaman konsep yang sebenarnya merupakan jalan masuk kepada matematika itu sendiri.
Pernah seorang ahli pendidikan matematika mengatakan, “Kenapa kita harus susah-susah menghitung nilai dari perhitungan integral lipat tiga tanpa tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari kalau dengan software Maplet kita bisa tahu jawaban lengkap beserta langkah-langkah perhitungannya. Harusnya pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan pada pemahaman konsep sebagi sebuah pembelajaran kontekstual agar siswa tahu kegunaan dari matematika dalam kehidupan kesehariannya. Dengan begitu mereka akan lebih bisa memahami kegunaan perhitungan matematika. Dan pembelajaran berdasar pengalaman itu jauh lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku teks.”
Oleh karena itu saatnya kita membuang jauh-jauh rasa takut kita pada matematika. Emang mo buang ke mana? Kita tentunya tidak akan lepas dari itu seelama bumi kita masih berputar, dan matahari kita terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat. Tak ada alasan lagi untuk takut pada matematika, karena banyak cara bagi kita untuk mempelajarinya, karena “Matematika ada dimana – mana”. Dan di setiap waktu akan selalu menyertai kita.
Dengan demikian saya akhiri pembahasan mengenai berapa besar pengaruh matematika dalam kehidupan kita, saya sebagai penyusun essai ini berharap semoga sekelumit informasi ini bermanfaat bagi kita baik saat ini maupun dikemudian hari. Saya selaku penyusun juga manusia yang tentu banyak sekali kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan solusi tentunya saya harapkan dari para pembaca demi peningkatan kualitas karya kami dan pengaruh matematika di masa mendatang.
Terima kasih
Matematika 24 Jam
Matematika 24 jam? Apa itu maksudnya? Hal ini akan menimbulkan pertanyaan atau persepsi yang berbeda – beda. Namun hal itu merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi antara manusia dengan matematika berlangsung selama 24 jam.
Kalau kita perhatikan dan cermati pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa tiap kejadian dalam kehidupan kita berhubungan sekali dengan matematika. Benarkah? Mana buktinya? Oke, mari kita ulas dalam pembahasan essay ini.
Kita mulai dari faktor internal, yaitu kepribadian matematika yang berasal dari manusia itu sendiri, coba kita ingat jika kita mempunyai suatu masalah tentunya kita akan berusaha 1001 cara untuk memecahkan masalah tersebut dengan tepat. Tidak hanya semata-mata mengutamakan hasilnya, tetapi juga mengutamakan proses penyelesaiannya yang benar. Sehingga dapat kita ambil beberapa sifat berkepribadian matematika diantaranya : Rasional, sistematis, kreatif, sederhana, disiplin, hati-hati dan cermat dalam bertindak tentunya. Masih banyak lagi sifat-sifat yang muncul jika kita pikirkan lebih mendalam lagi. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kepribadian matematika, hanya saja juga bergantung pada kondisi psikis tiap-tiap seseorang yang tidak sama.
Oke setelah ada ulasan di atas mungkin di benak kita akan muncul pertanyaan “ Seberapa besar kepribadian matematika yang kita punya?”
Berikutnya kita lanjutkan ke faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar kita sangat berhubungan erat sekali dengan matematika. Mulai dari lingkungan kita sendiri diantaranya dalam mengatur aktivitas kita sehari – hari mulai dari bangun tidur mata kita pasti menengok jam. Jam berapa sekarang? Tidak hanya berhenti sampai di situ kita juga berhitung berapa waktu kita untuk mandi, sholat dan aktivitas lainnya di hari itu. Selain kita gunakan matematika untuk memperhitungkan waktu, dalam bidang ekonomi kita juga memanfaatkannya, misal dalam jual beli berapa untung yang kita dapat? Berapa kerugian yang harus kita tanggungdari harga sekian jumlah barang? Atau para pembaca sekalian yang ngakunya tidak bisa ngerjakan matematika kalau waktunya ngitung duit langsung encer otaknya, berapa ratus lembar pun sanggup ngitungnya, apalagi kalo uangnya ada gambar Pak Karno dan Pak Hatta. Apalagi kalau ngebet mau shopping, beli baju dengan dikon 50 %, otak langsung bekerja sejuta gigabyte per sekon. Tapi yang jadi pertanyaan adalah pada saat ulangan matematika nilainya kok jelek semua?
Pekerjaan lain pun kita juga memerlukannya, sebagai contoh kita gunakan peluang untuk memprediksi kondisi cuaca hari ini, berapa besar peluang terjadinya hujan atau cerah? Tapi peluang matematika jangan dibuat hal yang ga bener lho! Ntar dibuat ngitung berapa peluang keluarnya nomor togel, ntar bisa urusan ama Pak Polisi tuh. Sebenarnya kalau kita cermati lebih mendalam bidang sosial juga menggunakan matematika, kita lihat saja bagaimana mengadakan sensus penduduk? Tentunya dengan statistika, Statistika inilah yang akan membantu kita untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu daerah, berapa jumlah masyarakat yang masih pra sejahtera? Sehingga kita dapat memperoleh data – data tersebut dengan akurat, dianalisis, dan ambil langkah selanjutnya tentunya.
Matematika juga sebagai dasar dari teknologi informasi dan komunikasi. Logika matematika merupakan dasar – dasar dari informatika yaitu perintah yang kita masukkan kepada komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Pepatah mengatakan " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Penjelasan di atas juga sudah menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Dan sudah jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peran matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".
Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.
Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana pendangan anda mengenai matematika
apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata matematika pastilah jawaban susah, benci, rumit, pusing dan kawan-kawannya lah yang keluar dari sebagian besar orang.
Padahal sebenarnya matematika gagh sehoror itu. Entah kesalahan ada pada fase yang mana, namun jelas sekali kesan horror itu ada karena proses tranfusi ilmu yang salah. Tranfusi??? kayak darah aja ditransfusi. Maksudnya transfer ilmu oleh guru dari buku kepada murid. Berdasarkan analisis sebagian matematikawan, belajar matematika di sekolah sekarang ini lebih cenderung seperti belajar sejarah matematika yang sudah ditemukan berabad-abad lalu. Siswa hanya dituntut untuk menguasai materi matematika dengan monomer sekiankan kemampuan berpikir matematisnya karena pembelajaran hanya ditekankan pada penguasaan prosedural dan bukan pada pemahaman konsep yang sebenarnya merupakan jalan masuk kepada matematika itu sendiri.
Pernah seorang ahli pendidikan matematika mengatakan, “Kenapa kita harus susah-susah menghitung nilai dari perhitungan integral lipat tiga tanpa tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari kalau dengan software Maplet kita bisa tahu jawaban lengkap beserta langkah-langkah perhitungannya. Harusnya pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan pada pemahaman konsep sebagi sebuah pembelajaran kontekstual agar siswa tahu kegunaan dari matematika dalam kehidupan kesehariannya. Dengan begitu mereka akan lebih bisa memahami kegunaan perhitungan matematika. Dan pembelajaran berdasar pengalaman itu jauh lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku teks.”
Oleh karena itu saatnya kita membuang jauh-jauh rasa takut kita pada matematika. Emang mo buang ke mana? Kita tentunya tidak akan lepas dari itu seelama bumi kita masih berputar, dan matahari kita terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat. Tak ada alasan lagi untuk takut pada matematika, karena banyak cara bagi kita untuk mempelajarinya, karena “Matematika ada dimana – mana”. Dan di setiap waktu akan selalu menyertai kita.
Dengan demikian saya akhiri pembahasan mengenai berapa besar pengaruh matematika dalam kehidupan kita, saya sebagai penyusun essai ini berharap semoga sekelumit informasi ini bermanfaat bagi kita baik saat ini maupun dikemudian hari. Saya selaku penyusun juga manusia yang tentu banyak sekali kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan solusi tentunya saya harapkan dari para pembaca demi peningkatan kualitas karya kami dan pengaruh matematika di masa mendatang.
Terima kasih
Pengaruh Matematika dalam kehidupanku Matematika 24 Jam
Matematika 24 jam? Apa itu maksudnya? Hal ini akan menimbulkan pertanyaan atau persepsi yang berbeda – beda. Namun hal itu merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi antara manusia dengan matematika berlangsung selama 24 jam.
Kalau kita perhatikan dan cermati pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa tiap kejadian dalam kehidupan kita berhubungan sekali dengan matematika. Benarkah? Mana buktinya? Oke, mari kita ulas dalam pembahasan essay ini.
Kita mulai dari faktor internal, yaitu kepribadian matematika yang berasal dari manusia itu sendiri, coba kita ingat jika kita mempunyai suatu masalah tentunya kita akan berusaha 1001 cara untuk memecahkan masalah tersebut dengan tepat. Tidak hanya semata-mata mengutamakan hasilnya, tetapi juga mengutamakan proses penyelesaiannya yang benar. Sehingga dapat kita ambil beberapa sifat berkepribadian matematika diantaranya : Rasional, sistematis, kreatif, sederhana, disiplin, hati-hati dan cermat dalam bertindak tentunya. Masih banyak lagi sifat-sifat yang muncul jika kita pikirkan lebih mendalam lagi. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kepribadian matematika, hanya saja juga bergantung pada kondisi psikis tiap-tiap seseorang yang tidak sama.
Oke setelah ada ulasan di atas mungkin di benak kita akan muncul pertanyaan “ Seberapa besar kepribadian matematika yang kita punya?”
Berikutnya kita lanjutkan ke faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar kita sangat berhubungan erat sekali dengan matematika. Mulai dari lingkungan kita sendiri diantaranya dalam mengatur aktivitas kita sehari – hari mulai dari bangun tidur mata kita pasti menengok jam. Jam berapa sekarang? Tidak hanya berhenti sampai di situ kita juga berhitung berapa waktu kita untuk mandi, sholat dan aktivitas lainnya di hari itu. Selain kita gunakan matematika untuk memperhitungkan waktu, dalam bidang ekonomi kita juga memanfaatkannya, misal dalam jual beli berapa untung yang kita dapat? Berapa kerugian yang harus kita tanggungdari harga sekian jumlah barang? Atau para pembaca sekalian yang ngakunya tidak bisa ngerjakan matematika kalau waktunya ngitung duit langsung encer otaknya, berapa ratus lembar pun sanggup ngitungnya, apalagi kalo uangnya ada gambar Pak Karno dan Pak Hatta. Apalagi kalau ngebet mau shopping, beli baju dengan dikon 50 %, otak langsung bekerja sejuta gigabyte per sekon. Tapi yang jadi pertanyaan adalah pada saat ulangan matematika nilainya kok jelek semua?
Pekerjaan lain pun kita juga memerlukannya, sebagai contoh kita gunakan peluang untuk memprediksi kondisi cuaca hari ini, berapa besar peluang terjadinya hujan atau cerah? Tapi peluang matematika jangan dibuat hal yang ga bener lho! Ntar dibuat ngitung berapa peluang keluarnya nomor togel, ntar bisa urusan ama Pak Polisi tuh. Sebenarnya kalau kita cermati lebih mendalam bidang sosial juga menggunakan matematika, kita lihat saja bagaimana mengadakan sensus penduduk? Tentunya dengan statistika, Statistika inilah yang akan membantu kita untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu daerah, berapa jumlah masyarakat yang masih pra sejahtera? Sehingga kita dapat memperoleh data – data tersebut dengan akurat, dianalisis, dan ambil langkah selanjutnya tentunya.
Matematika juga sebagai dasar dari teknologi informasi dan komunikasi. Logika matematika merupakan dasar – dasar dari informatika yaitu perintah yang kita masukkan kepada komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Pepatah mengatakan " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Penjelasan di atas juga sudah menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Dan sudah jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peran matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".
Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.
Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana pendangan anda mengenai matematika
apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata matematika pastilah jawaban susah, benci, rumit, pusing dan kawan-kawannya lah yang keluar dari sebagian besar orang.
Padahal sebenarnya matematika gagh sehoror itu. Entah kesalahan ada pada fase yang mana, namun jelas sekali kesan horror itu ada karena proses tranfusi ilmu yang salah. Tranfusi??? kayak darah aja ditransfusi. Maksudnya transfer ilmu oleh guru dari buku kepada murid. Berdasarkan analisis sebagian matematikawan, belajar matematika di sekolah sekarang ini lebih cenderung seperti belajar sejarah matematika yang sudah ditemukan berabad-abad lalu. Siswa hanya dituntut untuk menguasai materi matematika dengan monomer sekiankan kemampuan berpikir matematisnya karena pembelajaran hanya ditekankan pada penguasaan prosedural dan bukan pada pemahaman konsep yang sebenarnya merupakan jalan masuk kepada matematika itu sendiri.
Pernah seorang ahli pendidikan matematika mengatakan, “Kenapa kita harus susah-susah menghitung nilai dari perhitungan integral lipat tiga tanpa tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari kalau dengan software Maplet kita bisa tahu jawaban lengkap beserta langkah-langkah perhitungannya. Harusnya pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan pada pemahaman konsep sebagi sebuah pembelajaran kontekstual agar siswa tahu kegunaan dari matematika dalam kehidupan kesehariannya. Dengan begitu mereka akan lebih bisa memahami kegunaan perhitungan matematika. Dan pembelajaran berdasar pengalaman itu jauh lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku teks.”
Oleh karena itu saatnya kita membuang jauh-jauh rasa takut kita pada matematika. Emang mo buang ke mana? Kita tentunya tidak akan lepas dari itu seelama bumi kita masih berputar, dan matahari kita terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat. Tak ada alasan lagi untuk takut pada matematika, karena banyak cara bagi kita untuk mempelajarinya, karena “Matematika ada dimana – mana”. Dan di setiap waktu akan selalu menyertai kita.
Dengan demikian saya akhiri pembahasan mengenai berapa besar pengaruh matematika dalam kehidupan kita, saya sebagai penyusun essai ini berharap semoga sekelumit informasi ini bermanfaat bagi kita baik saat ini maupun dikemudian hari. Saya selaku penyusun juga manusia yang tentu banyak sekali kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan solusi tentunya saya harapkan dari para pembaca demi peningkatan kualitas karya kami dan pengaruh matematika di masa mendatang.
Terima kasih
Kalau kita perhatikan dan cermati pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa tiap kejadian dalam kehidupan kita berhubungan sekali dengan matematika. Benarkah? Mana buktinya? Oke, mari kita ulas dalam pembahasan essay ini.
Kita mulai dari faktor internal, yaitu kepribadian matematika yang berasal dari manusia itu sendiri, coba kita ingat jika kita mempunyai suatu masalah tentunya kita akan berusaha 1001 cara untuk memecahkan masalah tersebut dengan tepat. Tidak hanya semata-mata mengutamakan hasilnya, tetapi juga mengutamakan proses penyelesaiannya yang benar. Sehingga dapat kita ambil beberapa sifat berkepribadian matematika diantaranya : Rasional, sistematis, kreatif, sederhana, disiplin, hati-hati dan cermat dalam bertindak tentunya. Masih banyak lagi sifat-sifat yang muncul jika kita pikirkan lebih mendalam lagi. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kepribadian matematika, hanya saja juga bergantung pada kondisi psikis tiap-tiap seseorang yang tidak sama.
Oke setelah ada ulasan di atas mungkin di benak kita akan muncul pertanyaan “ Seberapa besar kepribadian matematika yang kita punya?”
Berikutnya kita lanjutkan ke faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar kita sangat berhubungan erat sekali dengan matematika. Mulai dari lingkungan kita sendiri diantaranya dalam mengatur aktivitas kita sehari – hari mulai dari bangun tidur mata kita pasti menengok jam. Jam berapa sekarang? Tidak hanya berhenti sampai di situ kita juga berhitung berapa waktu kita untuk mandi, sholat dan aktivitas lainnya di hari itu. Selain kita gunakan matematika untuk memperhitungkan waktu, dalam bidang ekonomi kita juga memanfaatkannya, misal dalam jual beli berapa untung yang kita dapat? Berapa kerugian yang harus kita tanggungdari harga sekian jumlah barang? Atau para pembaca sekalian yang ngakunya tidak bisa ngerjakan matematika kalau waktunya ngitung duit langsung encer otaknya, berapa ratus lembar pun sanggup ngitungnya, apalagi kalo uangnya ada gambar Pak Karno dan Pak Hatta. Apalagi kalau ngebet mau shopping, beli baju dengan dikon 50 %, otak langsung bekerja sejuta gigabyte per sekon. Tapi yang jadi pertanyaan adalah pada saat ulangan matematika nilainya kok jelek semua?
Pekerjaan lain pun kita juga memerlukannya, sebagai contoh kita gunakan peluang untuk memprediksi kondisi cuaca hari ini, berapa besar peluang terjadinya hujan atau cerah? Tapi peluang matematika jangan dibuat hal yang ga bener lho! Ntar dibuat ngitung berapa peluang keluarnya nomor togel, ntar bisa urusan ama Pak Polisi tuh. Sebenarnya kalau kita cermati lebih mendalam bidang sosial juga menggunakan matematika, kita lihat saja bagaimana mengadakan sensus penduduk? Tentunya dengan statistika, Statistika inilah yang akan membantu kita untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu daerah, berapa jumlah masyarakat yang masih pra sejahtera? Sehingga kita dapat memperoleh data – data tersebut dengan akurat, dianalisis, dan ambil langkah selanjutnya tentunya.
Matematika juga sebagai dasar dari teknologi informasi dan komunikasi. Logika matematika merupakan dasar – dasar dari informatika yaitu perintah yang kita masukkan kepada komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Pepatah mengatakan " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Penjelasan di atas juga sudah menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Dan sudah jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peran matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".
Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.
Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana pendangan anda mengenai matematika
apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata matematika pastilah jawaban susah, benci, rumit, pusing dan kawan-kawannya lah yang keluar dari sebagian besar orang.
Padahal sebenarnya matematika gagh sehoror itu. Entah kesalahan ada pada fase yang mana, namun jelas sekali kesan horror itu ada karena proses tranfusi ilmu yang salah. Tranfusi??? kayak darah aja ditransfusi. Maksudnya transfer ilmu oleh guru dari buku kepada murid. Berdasarkan analisis sebagian matematikawan, belajar matematika di sekolah sekarang ini lebih cenderung seperti belajar sejarah matematika yang sudah ditemukan berabad-abad lalu. Siswa hanya dituntut untuk menguasai materi matematika dengan monomer sekiankan kemampuan berpikir matematisnya karena pembelajaran hanya ditekankan pada penguasaan prosedural dan bukan pada pemahaman konsep yang sebenarnya merupakan jalan masuk kepada matematika itu sendiri.
Pernah seorang ahli pendidikan matematika mengatakan, “Kenapa kita harus susah-susah menghitung nilai dari perhitungan integral lipat tiga tanpa tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari kalau dengan software Maplet kita bisa tahu jawaban lengkap beserta langkah-langkah perhitungannya. Harusnya pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan pada pemahaman konsep sebagi sebuah pembelajaran kontekstual agar siswa tahu kegunaan dari matematika dalam kehidupan kesehariannya. Dengan begitu mereka akan lebih bisa memahami kegunaan perhitungan matematika. Dan pembelajaran berdasar pengalaman itu jauh lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku teks.”
Oleh karena itu saatnya kita membuang jauh-jauh rasa takut kita pada matematika. Emang mo buang ke mana? Kita tentunya tidak akan lepas dari itu seelama bumi kita masih berputar, dan matahari kita terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat. Tak ada alasan lagi untuk takut pada matematika, karena banyak cara bagi kita untuk mempelajarinya, karena “Matematika ada dimana – mana”. Dan di setiap waktu akan selalu menyertai kita.
Dengan demikian saya akhiri pembahasan mengenai berapa besar pengaruh matematika dalam kehidupan kita, saya sebagai penyusun essai ini berharap semoga sekelumit informasi ini bermanfaat bagi kita baik saat ini maupun dikemudian hari. Saya selaku penyusun juga manusia yang tentu banyak sekali kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan solusi tentunya saya harapkan dari para pembaca demi peningkatan kualitas karya kami dan pengaruh matematika di masa mendatang.
Terima kasih
Diskusi
Diskusi Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah ideologi negara seyogyanya sebagai warga negara Indonesia kita harus mempertahankannya demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia, karena pancasila sangat relevan dengan kepribadian bangsa kita yang memiliki banyak keanekaragaman.
Di sini kita akan membicarakan tentang manfaat pendidikan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan tujuan untuk memotivasi kita agar lebih cinta tanah air dan terutama Pancasila :
1. Manfaat Pendidikan Pancasila bila dikaitkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara :
a. Akan terbentuk masyarakat yang memiliki jati diri dan kepribadian Pancasila.
b. Meningkatkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, sehingga akan terwujud rasa patriotisme.
c. Kita akan lebih dewasa dalam menyikapi segala perbedaan di negara kita.
d. Akan dapat memotivasi kita untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk bangsa dan negara kita.
e. Akan terbentuk pemimpin yang memiliki jiwa Pancasila.
f. Dengan kita mempelajari Pendidikan Pancasila kita akan lebih sadar akan bahaya pengaruh budaya asing termasuk sekularisme.
g. Kita akan sadar untuk mengurangi perilaku – perilaku yang dapat merugikan bangsa dan negara kita.
Pancasila adalah ideologi negara seyogyanya sebagai warga negara Indonesia kita harus mempertahankannya demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia, karena pancasila sangat relevan dengan kepribadian bangsa kita yang memiliki banyak keanekaragaman.
Di sini kita akan membicarakan tentang manfaat pendidikan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan tujuan untuk memotivasi kita agar lebih cinta tanah air dan terutama Pancasila :
1. Manfaat Pendidikan Pancasila bila dikaitkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara :
a. Akan terbentuk masyarakat yang memiliki jati diri dan kepribadian Pancasila.
b. Meningkatkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, sehingga akan terwujud rasa patriotisme.
c. Kita akan lebih dewasa dalam menyikapi segala perbedaan di negara kita.
d. Akan dapat memotivasi kita untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk bangsa dan negara kita.
e. Akan terbentuk pemimpin yang memiliki jiwa Pancasila.
f. Dengan kita mempelajari Pendidikan Pancasila kita akan lebih sadar akan bahaya pengaruh budaya asing termasuk sekularisme.
g. Kita akan sadar untuk mengurangi perilaku – perilaku yang dapat merugikan bangsa dan negara kita.
Gallery of chassis
Di sini kita dapat melihat chassis bus dari berbagai merk ternama :
chassis hino AK8
chassis mercedes benz OH 1525
chassis scania K38ib
chassis volvo B12M
chassis dongfeng
yan's site the ability of empower
Welcome to my blog
please enjoy with our post
we can share about information
and we can study together in this blog
I'm a mathematician
but I also like a technology, society, lifestyle, transportation, and all that usable in our life
for more information and needs something please send me e-mail to :
phee.radhieanz@gmail.com
yan.euclid@gmail.com
please enjoy with our post
we can share about information
and we can study together in this blog
I'm a mathematician
but I also like a technology, society, lifestyle, transportation, and all that usable in our life
for more information and needs something please send me e-mail to :
phee.radhieanz@gmail.com
yan.euclid@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)